Merokok Sebabkan Impotensi

Impotensi didefinisikan oleh para ahli sebagai ketidakmampuan seorang pria mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk melakukan dan menyelesaikan hubungan seks. Dari banyak penelitian diketahui bahwa kebanyakan penderita impotensi kehilangan ereksi sebelum ejakulasi terjadi.

Penyebab impotensi ada beberapa faktor bisa karena penyakit tertentu seperti diabetes atau obat hipertensi dan bisa juga karena faktor psikologis seperti pikiran negatif dan kecemasan. Para ahli medis meyakini bahwa rokok dan impotensi memiliki hubungan sebab akibat secara langsung, merokok dianggap sebagai salah satu penyebab utama impotensi.



Merokok adalah bagian dari gaya hidup tidak sehat yang memiliki banyak dampak negatif. Sebatang rokok mengandung jutaan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh dan kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah. Jika ini terjadi, jumlah darah yang menuju penis sangat sedikit dan tidak dapat mendukung kekuatan penis untuk ereksi keras.

Merokok menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah pada sistem vaskular yang mengarah ke penyumbatan arteri. Penis tidak bisa mendapatkan darah yang cukup dari arteri yang tersumbat dan akibatnya penis tidak bisa ereksi. Intinya merokok akan melipatgandakan kemungkinan anda terkena impotensi atau disfungsi ereksi.

Para ahli percaya merokok akan meningkatkan risiko impotensi pada pria sebanyak 30-50% saat mereka berusia 40 tahun. Selain itu, merokok juga akan meningkatkan risiko anda terkena penyakit jantung. Semakin banyak anda merokok semakin besar risiko anda menderita impoten dan penyakit jantung di kemudian hari. Pada pria berusia muda, dampak merokok mungkin belum akan terasa karena fisik masih kuat dan hormon-hormon seksual masih terus diproduksi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal urologi di Inggris, Christopher Harte mengungkapkan bahwa pria yang merokok dalam jangka waktu yang lebih lama lebih rentan menderita impotensi. Penelitian dilakukan terhadap 65 orang pria yang mengaku sehat dan sama sekali tidak menderita impotensi setelah mengikuti program 8 minggu berhenti merokok. Penelitian tersebut dilakukan dalam tiga program yaitu sebelum, saat, dan setelah program berhenti merokok.

Para pria ini diminta menonton film porno dan melihat-lihat foto bugil yang disediakan penyelenggara. Kemudian mereka diminta mengukur sendiri seberapa besar rangsangan yang mereka dapatkan dan seberapa keras ereksi mereka dengan melihat visual tersebut.

Di akhir penelitian, sebanyak 20 pria tetap berhenti merokok dan 45 pria kembali merokok. Pria yang berhenti merokok diketahui memiliki tingkat ereksi yang lebih baik dibandingkan dengan pria yang merokok.

Studi klinis sebelumnya oleh Dr. Spangler yang dilakukan pada manusia dan hewan juga menunjukkan bahwa merokok dapat menghambat kemampuan ereksi secara penuh. Merokok mengeraskan arteri (aterosklerosis) dan memperlambat aliran darah ke penis. Merokok juga menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem syaraf yang akhirnya menyebabkan impotensi.

“Setiap pasien impoten harus melalui pemeriksaan terhadap riwayat merokok di masa lalu”, ujar Dr Spangler.
Cara Menyembuhkan Impotensi Bagi Perokok

Merokok tidak hanya membuat pria menderita impotensi tapi juga produksi sperma pria perokok menjadi rendah, kematian sperma tinggi dan hilangnya libido. Jika kondisi impotensi disebabkan oleh merokok maka biasanya tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan seperti viagra. Satu-satunya cara mengobatinya adalah dengan berhenti merokok. Berikut 3 langkah menyembuhkan diri dari impotensi bagi pencandu rokok.
Berhenti merokok. Saat ini ada beberapa terapi berhenti merokok yang bisa anda ikuti.
Konsultasi ke dokter. Bicarakan ke dokter tentang masalah ereksi yang anda hadapi.
Temui terapi seksual. Beberapa sesi konsultasi akan membantu anda berhenti merokok dan mengembalikan kemampuan seksual anda.

Berhenti merokok mungkin adalah pilihan yang sulit bagi pria-pria perokok, apalagi jika kecanduannya sudah tergolong tinggi. Tapi tidak ada cara lain jika anda menginginkan kehidupan seks yang sehat. Obat-obatan pendukung ereksi sama sekali tidak membantu menyembuhkan impotensi dan bahkan dapat menimbulkan efek samping yang lain.